Talking about collecting something, I remember when I'm in elementary school I was collecting cute loose leaf for binder. I mean, who doesn't? They sell it everywhere, the loose leaf. Even abang-abang who sells toys sell it. If I'm not mistaken, the range price is around thousands rupiah. Sometimes you get 3 loose leafs for Rp. 1000, sometimes you only get one with that price if that loose leaf is thick or considered rare. Yeah, rare. Now I realize no loose leaf is rare. When I think about it, it was so funny. We paid a quite expensive price for a paper that we don't even write on it. Or at least me, I was like that.

In junior high school, I started to know manga. There is a book rental near my school. Well, not too near, I need to cross the street twice to go there. I forgot who introduced me to this kind of things(?), but she success to make me go there almost every week. As I remember, my pocket money is Rp. 200.000 at that time and the rental is cost Rp. 1000 - Rp. 1500 per comic. If I want to read novel, the price is start from Rp. 15.000. Now I start wondering how I can survived at that time still need to buy something for lunch and keep renting comic and novel. Beside renting, I also start to buy it. I collect manga and novel that I really like, if the story is ordinary I just rent it. I bought manga or novel every month, either one novel or some manga per month. That cost a lot for junior high schooler, but I'm happy :D

On high school, I don't have specific interest. But I think on the last year of high school, I started to have interest for Nendoroid. So random, I know, but they are so cute! At that time I think I need to start collecting money and start to collect it. I also have a plan to display them on a glass cabinet if I have many of them. Ha! Maybe I'm a person who can get easily bored, I only have one set and even that was not original one. Yeah, it's barang kw. We will not see the difference at glance, but if looked at closely the difference will show. For example some paint is not looking good or their hinge is stiff (difficult to move). I don't mind, I like both of them. Maybe If I can take a photograph of them better I will start to buy nendoroid again and It's dangerous for my wallet.

After that time, I think I stop collecting things. If movie, drama, manga, and novel on my laptop can be considered as collection, I collect those things. But everybody do that, don't you? I can't say that is my collection, but yeah that is my hobby. I wonder why I stop collecting things. It feels so fun even your wallet is empty! Maybe it's just not the right time. Maybe later I will start to find another thing I want to collect. So, what is your collection? Mind sharing to me? Who knows I can join you collecting that things.

Check my other post on Weekly Blog Challenge here! 

Saat banyak orang mungkin sudah berpindah ke lain lip cream, Vini baru membahas Emina Creamatte Lip Cream sekarang. Gak apa deh, biar lambat asal selamat. Tahun kemarin memang tahun-tahun lagi pada trend matte lipstick dan sampai saat ini juga masih banyak brand-brand yang mengeluarkan matte lipstick. Aku punya Emina Creamatte Lip Cream ini karena diracuni kak Vina *melirik dompet dengan sedih*. Syukurnya aku memutuskan untuk beli satu shade saja, bukan semua shadenya *polos*.

Look at those jelly bean!

Packagingnya CUTE BANGET. Eh capslock. Ya, cute banget, kalo boleh aku mau beli kotaknya buat dikoleksi. Jadi untuk Emina Creamatte Lip Cream shade Jelly Bean ini kotaknya berwarna.... ini warna apa ya? Merah? Merah muda? Keunguan? Berwarna as you can see *digampar*. Ada tulisan Creamatte dengan warna sama dengan Jelly Bean nya. Suka deh kotak yang seperti ini, simple tapi terlihat elegan.

Description and Ingredients

Di belakang tersedia deskripsi dan ingredientsnya. Dibagian bawah kotaknya ada nama dan nomor shadenya.

Emina CREAMATTE! Lip cream dengan matte finish, mengandung Vitamin E yang melembabkan.

Shade number and name

Tube - Emina

Tube Emina Creamatte Lip Cream ini, seperti tube lip cream pada umumnya(?). Perbandingan tutup dan isi hampir 50:50. Ada tulisan 'Emina' dan 'Creamatte' berwarna putih. Aku ulangi, simple tapi elegan. Aku suka caranya menaruh tulisan 'Creamatte', cuma diberi kotak warna putih disekitarnya.

Tube - Creamatte

 Dibagian bawah tube, berisi juga nomor dan nama shadenya.

Bagian bawah tube

 Aplikatornya menurutku mirip sama Pixy sih. Lembut pakainya.

Aplikator Emina Creamatte Lip Cream

Aku sekarang lebih suka pakai Emina Creamatte Lip Cream dibanding Pixy. Tekstur Emina Creamatte Lip Cream ini awalnya seperti agak cair lho. Mungkin karena itu dia untuk menjadi matte agak lama dan buat aku itu nilai plus. Karena aku orang yang memperlakukan lip cream seperti Lip tint, suka di gosok pakai jari dan suka smacking lips saat mengaplikasikannya. Kalo pixy, keringnya cepat jadi aku gak bisa gosok-gosok, lip smacking pun jadi gak mempan. Iya alasannya konyol memang.

Kissproof? Gak tau :) Transferproof? Iya, tapi sedikit kok.

Bicara tentang lipstick matte, tidak terlepas dengan bibir kering dong ya. Matte itu hasilnya cantik, tapi sering juga bikin bibir kering. Emina Creamatte Lip Cream ini cukup membuat bibir kering, tapi tidak terlalu kering juga. Asal sebelum mengaplikasikan matte lip cream kita pakai lip balm dulu, gak bakal terlalu kering jadinya.

Emina Creamatte Lip Cream Swatch

Me!

Honestly, I am not a fan of museum. Tapi tergantung museum apa sih ya, tapi biasanya di museum itu kita gak boleh ribut, terus juga kalo berupa barang nanti takut kesenggol, lalu kalo lukisan aku takut dikatain sok ngerti sama yang ngerti. Oh! Ada satu museum yang aku suka, Museum Ullen Sentalu Yogyakarta. Aku gak suka sejarah dan gak suka museum, tapi aku suka banget Museum itu. Not sure why. Sayangnya bukan itu yang mau aku bahas kali ini.

Belakangan ini sangat banyak bermunculan tempat unik-unik seperti 3D Museum atau Trick Museum dan Upside down. Awalnya dulu pengen banget ke 3D Dream Museum Zone (DMZ) di Kuta tapi belum kesampaian karena harganya cukup mahal. Di Bali juga ada Upside Down World. Belum pernah kesana juga, karena masih berpikir. Vini mikirnya kan sampai berbulan-bulan. Maka jadilah suatu ketika saat papaku libur kita pergi ke I Am Bali, 3D Interactive Art Museum yang ada di Renon.

Museum ini masih lumayan baru dan harga tiketnya juga lebih terjangkau, Rp. 50.000 per orang. Lalu karena masuk harus pakai kaos kaki, kalo gak pakai atau gak bawa bisa beli disitu juga seharga Rp. 5000 sepasang.

Nanti sepatunya dititip sama mbak yang jaga di loket, kita dikasih nomor untuk pengambilan. Di daerah sebelum masuk museumnya ada beberapa spot foto dan ada food courtnya juga. Sayangnya kami lebih memilih tipat kuah, jadi aku gak tau ada apa saja di food courtnya. Selain buku besar di atas dan sayap kupu-kupu di bawah, ada juga pensil-pensil besar. Tapi aku gak sempat fotoan disana, aku duduk karena capek jalan. Mungkin faktor umur(?).

Ya, lukisannya banyak banget, tempatnya juga luas. Jadi nanti kita akan jalan terus sampai jalan keluar. Sepanjang jalan itulah lukisan-lukisannya berada. Tempat ambil fotonya sudah di tandai, berbentuk sepasang kaki kecil mengarah ke arah lukisan pasangannya. Jadi yang mengambil foto harus berdiri di tempat tersebut agar hasilnya terlihat nyata. Di dekat lukisannya juga ada contoh berpose untuk foto dalam bingkai kecil. Kalo masih kurang mengerti, I Am Bali - 3D Interactive Art Museum juga punya banyak usher yang bersedia membantu kok. Bahkan beberapa diantaranya ada yang menawarkan untuk mengambil foto kami.

So, ini dia beberapa lukisan yang ada di I Am Bali - 3D Interactive Art Museum.

Beberapa lukisan awal itu nuansanya lebih ke alam dan lukisan yang Bali banget. Setelahnya ada lukisan yang cuma diatas saja (gak sampai lantai). Ini tipe lukisan yang aku suka sih, soalnya fotonya jadi bagus karena kaos kakinya gak keliatan. Lumayan banyak lukisan yang tipe seperti ini, satu lorong.

Setelah lukisan-lukisan bergambar lukisan *apa ini*, ada banyak lukisan karakter-karakter animasi terkenal! I was like 'This is my world, take a good shoot of me, dad'. 

Dipertengahan jalan(?), ada Haunted House or should i say Haunted Room? Please tell me why there is a Haunted House on I Am Bali - 3D Interactive Art Museum? WHYYYYYY. Well, dengan agak sedikit terpaksa aku sempat masuk, tapi gak fotoan karena sudah takut duluan dan gelap. Nanti yang ada bukan mukaku yang keliatan. You should try to go there. Kalo dipikir-pikir isinya suara-suara creepy dan gambar-gambar glow in the dark yang juga creepy di tembok. Lalu ada orang. Entah itu hantu yang bertugas atau itu mas-mas usher baik hati yang mau fotoin kami di dalam Haunted House itu. Cuma Tuhan yang tau.

Oke, kalo kamu sudah melewati Haunted House itu artinya sudah dekat pintu keluar, tinggal tersisa belasan lukisan menuju pintu keluar. Buat yang cepat capek, pasti senang liat pintu keluar, seperti aku saat itu. Tentu saja, sebelum kamu benar-benar diizinkan(?) keluar, pasti ada toko oleh-oleh.

- Untuk ukuran HTM Rp. 50.000, lukisannya ada banyak dan sangat bervariasi, ditambah lagi Upside Down, Ames Room, dan Haunted Housenya (aku gak suka Haunted House, tapi mungkin kalian suka)

- Ushernya ramah dan mau membantu atau menawarkan bantuan (well, harusnya ini wajar sih)

- Serunya kalo datang beramai-ramai

- Walaupun jarak antara satu lukisan dengan lainnya sangat dekat, tapi gak usah khawatir bakal tabrakan(?) sama orang lain yang sedang mengambil foto juga

- Harus pakai kaos kaki, untuk beberapa lukisan yang sampai lantai kalo di foto jadi keliatan (tapi aku mengerti alasannya sih, supaya gak kotor kan, jadi sebenarnya gak dislike-dislike amat)

- Indoor (Please deh vin ini kan museum), kalo ambil foto cuma modal kamera handphone agak susah dapat foto yang bagus

- Panas. Gak tau kenapa, mungkin vini banyak dosa

- Mungkin cuma perasaanku, tapi beberapa spot untuk mengambil foto (gambar sepasang kaki) seperti kurang cocok, jadi tetap harus agak maju atau mundur cantik supaya pas fotonya

So, despite of everything on my dislike list, Aku tetap akan merekomendasikan tempat ini untuk kalian kunjungi. Beberapa saran dariku:

Okay, you are ready to go! Setelah datang dari sana ingat cerita ke aku tentang pengalaman kalian ya! Untuk yang sudah pernah ke I Am Bali - 3D Interactive Art Museum juga boleh ceritakan pengalaman kalian di kolom komentar, I would love to hear that ^^

This week Weekly Blog Challenge's topic is favorite song. I listen to the music everyday while working or writing, but I'm not really an up-to-date person. My playlist is mostly songs from last year and the newest song I have is Goblin OST. I tend to listen Japan or Korean songs than Western. So I will tell you 5 songs that I like currently.

1. Heize - Round and Round (Goblin's Soundtrack)

I'm waiting for this song to be released from the first episode, but they released it recently. Yesterday? Two days ago? I forgot. I'm not sure what the lyric is about but I like it because of the music. It's like the music is so sad.

Now every time I listen to this song I will feel that bittersweet feeling. Because of the Goblin's ending. Yeah, I almost write a spoiler here, but I will leave it like that.

2. Big Bang - Fxxk It

I'm a fan of Big Bang. Other Idol groups come and go(?) in my life, but Big Bang stays. I can't never get enough listening their song. Fxxk It is their latest song, together with Last Dance and Girlfriend. I like Fxxk It because the song makes me feel energetic. The other 2 songs is kind of mellow, IMO. Even I don't understand the lyric and I can't sing it, I just like it!

3. Hoshino Gen - Koi (Nige Haji's Soundtrack)

I recommend you to watch this dorama! Nigeru wa Haji da ga Yaku ni Tatsu is a cute and sweet type of romance drama. The closing soundtrack is Koi sung by Hoshino Gen, the lead actor. When I watch this dorama first episode, I straightaway search for the song on youtube and I realized that cute uncle is the singer. Most of his songs is so unique (you may try to listen to this). I like them. And also the dance is so catchy, it's simple but memorable(?). I like Hoshino Gen too despite of his height *burned by his fans*.

4. Superfly - 99 (Doctor X 4 Soundtrack)

I love this song but I can't find the good quality one. Only the drama version. If you watch Michiko, you will know most soundtrack is sung by Superfly, this song is the latest that's why I mention this song. I'm still searching the full version, if you know please let me know on the comment ^^

5. Blackpink - Playing with Fire

Yeah I love Blackpink too. Their song is good. Especially Playing with Fire and Whistle. I don't understand the lyric (and not bother to find out) but I like listening to it. Maybe because I have two kinds of mood when listening to songs, either sad song or energetic song. This song is categorized as energetic song. If I can dance, maybe I already make a cover dance using this song. Unfortunately, I can't.

Yep, that's all. I realized there is no Western song or Indonesian song on the list. Because as I said, I'm not too up-to-date with songs. Of course I listen to western music as well, but not much. And mostly I listen to drama or movie soundtrack. Maybe It's time for me to check what's the currently most listened song out there(?).

Check my other post on Weekly Blog Challenge here!

See you on my next post!

Vini ini tipe yang kalo baru bangun mukanya berminyak, kalo dikumpulin mungkin bisa dipakai deep fried makanan. Ok, berlebihan kok itu. Tapi serius, mukaku ini minyakan banget, kadang sampai pengen nangis liat muka sendiri pagi-pagi. Well, kabar baiknya aku jadi selalu mandi pagi karena gak suka liat mukaku yang minyakan. Selain minyakan, whiteheads juga lumayan banyak apalagi bagian hidung. Kalo jerawat sih syukurnya cuma sebulan sekali saat PMS.

Sensatia Botanicals

Nah, waktu Gathering kemarin, kami mendapatkan goodie bag dari Sensatia Botanicals. Berisi 5 items dan aku mendapatkan 3 face products, Lemon Meringue Cream Cleanser, Acne Clarifying Facial Scrub, dan Facial C-Serum Oily Acne Prone. Jadi sekarang aku mau membahas tentang 3 face products dari Sensatia Botanicals setelah aku gunakan kurang lebih 3 minggu.

1. Lemon Meringue Cream Cleanser

Lemon Meringue Cream Cleanser

Lemon Meringue Cream Cleanser ini kotaknya berwarna hitam tapi tubenya berwarna brownish gitu. Itu di kotaknya sepertinya ada gambar lemonnya.

Soft & creamy, lemony fresh for velvety skin.

Seperti judulnya, aroma Lemon Meringue Cream Cleanser ini sedikit beraroma lemon. Aromanya sih buat aku biasa saja, suka tidak, tidak suka juga tidak. Tapi kalo untuk yang kurang suka, ada pilihan lain kok, bisa beli yang Unscented Sensitive Cream Cleanser. Warnanya putih tapi bukan putih *maunya apa*. Seperti warna kuning-putih begitu. Lemon Meringue Cream Cleanser ini soapless loh, jadi nanti jangan seperti aku yang waktu pakai pertama kali bingung, kirain kurang banyak, ternyata memang busanya sangat sedikit hampir gak ada.

Tekstur dan warna

Sensatia’s cream cleanser sangat lembut & creamy. Sarat dengan aloe vera, shea butter, honey, kakadu plum, starfruit & lemon extracts yang didesain untuk menghilangkan minyak berlebih & kotoran secara efektif namun tetap lembut dan mencerahkan serta membuatnya terasa lembut dan segar.

Bacanya bikin aku berekspektasi tinggi. Minyak di wajahku ini perlu dihilangkan. Fortunately, aku gak menyesal berekspektasi tinggi, minyak di wajahku berkurang. Berharap bisa hilang sih, tapi kan gak ada yang instan. Selain itu Lemon Meringue Cream Cleanser ini benar bisa membuat kulit lebih cerah. Selain itu, ada satu lagi yang bikin kaget, komedo di hidungku bisa berkurang. Kenapa kaget? Karena gak di state di produk bisa menghilangkan komedo. Walaupun memang tidak sepenuhnya hilang, tapi berkurang. Nanti sisanya untuk yang kecil-kecil bisa dibereskan dengan Acne Clarifying Facial Scrub yang akan aku bahas setelah ini.

Lemon Meringue Cream Cleanser - tampak depan

Cara pakai: Tuangkan secukupnya pada tangan, usapkan lembut pada wajah, bilas.

Ingredients: Water (Aqua), Decyl Glucoside, Vegetable Glycerin, Cetearyl Glucoside & Sorbitan Olivate, Honey, Aloe Barbadensis (Aloe) Leaf Extract, Butyrospermum Parkii (Shea) Butter, Terminalia Ferdinandiana Fruit Extract,* Citrus Medica Limonum (Lemon) Oil, Rosa Rubiginosa (Rosehip) Oil*, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Xanthomonas Campestris (Xanthan) Gum, Benzyl Alcohol & Benzoic Acid & Dehydroacetic Acid, Sodium Citrate, Tocopherol (Vitamin E), Averrhoa Carambola (Star Fruit) Extract, Citrus Limon (Lemon) Fruit Extract, Citric Acid, Hippophae Rhamnoides (Seabuckthorn) Oil. 

*: organic

Lemon Meringue Cream Cleanser - tampak belakang

2. Acne Clarifying Facial Scrub

Sensatia Botanicals - Acne Clarifying Facial Scrub

Aku suka banget kotak dan tubenya. Kotaknya berwarna abu dan ada gambar pemandangannya. Sepertinya danau. Terlihat menyejukan, walaupun warnanya abu. Warna tubenya juga abu-abu. Seperti produk lainnya, bagian depan Acne Clarifying Facial Scrub berisi nama produk dan bagian belakang berisi sedikit penjelasan, ingredients, dan cara pakai.

Acne Clarifying Facial Scrub - tampak depan

Cara pakai: Gunakan setiap 2­‐4 kali dalam seminggu dengan gerakan pijatan ringan memutar keatas. Bilas dengan air bersih.

Ingredients: Water (Aqua), Decyl Glucoside, Kaolin, Vegetable Glycerin, Cetearyl Glucoside & Sorbitan Olivate, Aloe Barbadensis (Aloe) Leaf Extract, Butyrospermum Parkii (Shea) Butter, Cocos Nucifera (Coconut) Husk Ash, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Xanthomonas Campestris (Xanthan) Gum, Benzyl Alcohol & Benzoic Acid & Dehydroacetic Acid, Sodium Citrate, Juglans Regia (Walnut) Shell Powder, Tocopherol (Vitamin E), Citric Acid, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil, Averrhoa Carambola (Star Fruit) Extract, Tamarindus Indica (Tamarind) Extract, Centella Asiatica (Gotu Kola) Extract, Citrus Medica Limonum (Lemon) Oil, Mentha Arvensis (Peppermint) Leaf Oil

Acne Clarifying Facial Scrub - tampak belakang

Acne Clarifying Facial Scrub

3. Facial C-Serum Oily Acne Prone

Ini perdana aku pakai serum-seruman. Penasaran juga sih, kenapa orang-orang pada pakai serum, memangnya efeknya apa. Kotak Facial C-Serum Oily Acne Prone sama seperti Acne Clarifying Facial Scrub, cuma beda tulisannya saja.

Facial C-Serum Oily Acne Prone

Cara pakai: Keluarkan secukupnya pada tangan, usapkan dengan lembut tiap hari pada wajah yang sudah bersih.

Ingredients: Water (Aqua), Aloe Barbadensis (Aloe) Leaf Juice, Cetearyl Glucoside & Sorbitan Olivate, Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Terminalia Ferdinandiana Fruit Extract, Hippophae Rhamnoides (Seabuckthorn) Oil, Oenothera Biennis (Evening Primrose) Oil, Rosa Rubiginosa (Rosehip) Oil, Butyrospermum Parkii (Shea) Butter, Sodium Citrate, Argania Spinosa Kernel Oil, Tocopherol (Vitamin E), Citric Acid, Xanthomonas Campestris (Xanthan) Gum, Benzyl Alcohol & Benzoic Acid & Dehydroacetic Acid, Schizandra Chinensis Fruit Extract, Tamarindus Indica (Tamarind) Extract, Centella Asiatica (Gotu Kola) Extract, Averrhoa Carambola (Star Fruit) Extract, Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil, Citrus Medica Limonum (Lemon) Oil, Mentha Arvensis (Peppermint) Leaf Oil. 

Facial C-Serum Oily Acne Prone - tampak belakang

Facial C-Serum Oily Acne Prone - Bentuknya pump

Warna kuning

Favoritku dari 3 produk diatas adalah Lemon Meringue Cream Cleansernya. Suka banget. Mungkin akan beli lagi.

Baca juga ya ulasanku tentang Argan & Tamarind Revitalizing Hair Mask dan Botanical Lip Protection.

Harga:
- Lemon Meringue Cream Cleanser 100ml - Rp. 150.000
- Acne Clarifying Facial Scrub 60ml - Rp. 120.000
- Facial C-Serum Oily Acne Prone 60ml - Rp. 180.000

Buy Online here

Sensatia Botanicals Shop : Jasri Karangasem, Ubud Monkey Forest, Seminyak Village, Bali Collection Nusa Dua, Lippo Mall Kuta, Popular Deli Canggu, Legian Kuta, Supermal Karawaci, and Papaya Fresh Gallery Bali

Sensatia Botanicals

Website || Facebook || Instagram

Rambutku itu tipe rambut kering. Super kering. Ditambah lagi aku sering menganiaya rambutku, di cat berkali-kali, di hair dryer, dan di catok. Kurang tau juga kenapa bisa jadi begini rambutku. Seingatku waktu masih kecil rambutku itu halus kaya iklan shampoo. Well tapi memang gak sehitam iklan shampoo. Lalu semenjak SD berubah lah rambutku jadi kering dan keriting. Aneh kan. Mungkin aku salah ingat orang lain yang punya rambut seperti iklan shampoo itu sebagai aku. Bisa gitu ya. Karena jenis rambut aku yang ngeselin ini, aku pun mencari-cari hair product yang bisa bikin rambutku mudah diatur. Daaan saat gathering kemarin ada hair mask nyelip(?) di goodie bag. Me happy!
Sensatia Botanicals - Argan & Tamarind Revitalizing Hair Mask. Setelah baca namanya, aku tau  sih tamarind itu apa tapi gak tau apa itu argan *brb googling*. Jadi katanya, argan itu buah yang pohonnya sampai dipanjat kambing (buat makan buahnya) saking bernutrisinya. Eh bukan yang itu. Katanya, argan oil itu bisa berfungsi menjadi leave-in conditioner dan overnight deep conditioner untuk rambut, supaya rambut kita jadi lembut dan gampang diatur.

Sensatia Botanicals - Argan & Tamarind Revitalizing Hair Mask

I was like 'Ini yang aku cari'. Rambut yang teraniaya ini butuh perawatan tapi yang punya malas bawa ke salon, jadi di maskerin di rumah saja lah. Argan & Tamarind Revitalizing Hair Mask ini kotaknya berwarna coklat ada putihnya gitu (kalo di color code ini bukan putih sih) dan ada gambar tamarindnya. Tulisannya putih, jadi mungkin agak kurang jelas bacanya untuk tulisan kecil-kecil. Wait, bukan itu yang harusnya dibahas.

Argan & Tamarind Revitalizing Hair Mask

Fragrant revitalizing pack for all hair types. 

Tampak Belakang

Tampak belakangnya berisi deskripsi, cara pemakaian, dan ingredients. Argan & Tamarind Revitalizing Hair Mask ini bisa menghidupkan kembali rambut kalian karena diperkaya dengan aloe vera & shea butter; tamarind fruit extract & wild honey; meadowfoam seed, coconut, avocado, extra virgin olive & argan oil. Cara pemakaiannya, boleh dipakai sebelum atau sesudah keramas, saat rambut dalam keadaan lembab aplikasikan masker secara merata pada rambut dan kulit kepala lalu di massage sambil di sisir menggunakan jari. Diamkan selama 20 menit. Boleh juga di bungkus dengan handuk hangat.

Sensatia Botanicals Hair Mask

Aku sih pakainya selalu setelah keramas. Karena rasanya kalo pakai hair mask biar mempan(?) harus di kepala yang bersih. Waktu pakai Argan & Tamarind Revitalizing Hair Mask ini, gak terasa kalo lagi pakai masker rambut. Rasanya keset gitu, jadilah aku pakainya banyak-banyak takutnya gak mempan kalo pakai sedikit. Unexpectedly, setelah dibilas jadinya halus. Aku kaget dan wondering kok bisa gitu *lah*. Aku juga sudah coba memakaikan handuk hangat dan tidak, tapi menurutku hasilnya gak berbeda. Setelah di bilas lalu mulai kering, kalian akan sadar bahwa rambut kalian wangi coklat. Iya coklat! Seperti yang aku bilang di post Botanical Lip Protection kemarin, aku suka banget produk yang bisa bikin badanku wangi coklat. Walaupun cuma slightly.

Overall aku suka sih sama Argan & Tamarind Revitalizing Hair Mask ini. Tepatnya mungkin aku suka semua hair mask yang bisa bikin rambut aku jatuh dan tak bisa bangkit lagi *dibakar*. Soalnya rambutku ngembang. Kalian yang punya rambut ngembang mungkin mengerti bagaimana rasanya rambut kering sehabis keramas lalu  kalian bercermin. Hagrid, is that you? Apa lagi kalo baru bangun dan rambutnya belum di catok. Rawr. Kaya singa. Bagi kami(?) yang berambut kering dan ngembang, kalo masih mau sering di catok memang harus pakai hair mask, kalo gak hasil catokannya pun gak akan bagus. Tapi aku lebih recommend produk ini untuk kalian yang rambutnya masih virgin. Memang akan lebih cocok untuk yang rambutnya tidak begitu kering, tapi yang kering banget juga gak masalah sih, tapi hasilnya mungkin akan kurang memuaskan. Kalo takut cepat habis, pakainya jangan banyak-banyak biar hemat, yang penting semuanya sudah kena, karena memang rasanya keset saat pakai. Tapi hasilnya gak begitu ^^